ShareThis

31 March 2014

Guru adalah Pahlawan tanpa Pamrih? kata siapa? sudah gak zaman itu!

http://guraru.org/wp-content/uploads/2014/01/29x399.jpg
Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, atau guru pahlawan tanpa pamrih. Sudah gak zaman itu pepatah, dan Bulshit kalau masih ada orang yg ngomong seperti itu. Guru butuh makan, guru butuh hidup, guru juga manusia. Sama seperti manusia-manusia yang lain. Maka jadikanlah Guru sebagai pekerjaan wajib anda, bukan pekerjaan sampingan. Namun tidak bisa di pungkiri, kebanyakan guru di Indonesia menjadi seorang guru bukanlah cita-cita utama mereka, kebanyakan guru menjadi guru karena tidak punya pilihan pekerjaan lain atau sebagai batu loncatan.
Saya berani taruh, jika seorang guru di beri 2 tawaran atau pilihan: (1) Bekerja di Bank sebagai Teller dengan gaji 3 juta / bulan, dan yang (2) Menjadi guru dengan gaji 450rb /bln. JUJUR PADA DIRI SENDIRI? MANA YANG KITA PILIH? Saya berani bertaruh, pasti pilihan pertama yang di ambil. Terus itu salah? Ya enggak. Jelas itu pilihan benar, menurut pemikiran guru yang notabene adalah MATA DUITAN dan bukan cita-cita utamanya. Karena hitung-hitungan yang dia ambil adalah konsep ekonomi. Terus? Gimana dengan guru yang TIDAK MATA DUITAN? Jelas menjadi teller adalah bukan cita-citanya. Tapi menjadi GURU adalah cita-cita utamanya. Dia tidak melihat utama adalah Nilai rupiahnya, tapi pekerjaannya selaras dengan cita-citanya. Duit segitu hidup jaman sekarang mana cukup? Ya jelas emang gak cukup ibu-ibu bapak-bapak, kalau di hitung perharinya cuman 15rb, makan 3x sehari di warteg aja gak cukup. Terus saya harus terima atau tidak? It’s your choice! Itu pilihan anda, anda berhak menentukan. Bukan MENGELUH. Terus gimana caranya saya pengen jadi GURU dengan gaji seperti TELLER bahkan mungkin seperti MANAGER BANK. Bisakah? Jelas bisa. Cobalah melamar Guru di sekolah-sekolah bertaraf Internasional atau Guru di Luar Negeri sana. Mampu enggak? Tanya pada diri masing-masing. Terus kalau gak mampu gimana? Belajar, dan berkaryalah seperti guru-guru di sekolah-sekolah bertaraf internasional atau guru luar negeri agar bisa setara dengan mereka dan kita mampu mengajar di sana. MALES AH! Ngapain belajar-belajar lagi, kan sudah belajar pas di kuliah. Ya sudah! Lagi-lagi itu pilihan anda! Tidak ada yang memaksa. Kenapa memaksa jadi guru dengan ilmu pas-pas-an mau gaji besar. Kan pekerjaan di luar sana banyak yg menggaji besar, sales TOKO aja gede gajinya. Kenapa enggak keluar aja dari guru terus cari pekerjaan yang gajinya sesuai keinginan anda. Saya rasa anda mampu kok. Karena di luar sana hanya butuh kerja keras, jujur dan mampu berhitung matematika dasar dengan benar serta loyal terhadap perusahaan. Kenapa kita sibuk membeli Chiki undian berharap berhadiah Mobil di dalamnya? Kenapa enggak mencari modal untuk membeli Chiki dan menjual sebanyak2nya agar kita bisa beli Mobil.

Kalau mau boleh jujur ya, saya baru jadi guru sekitar 1 tahun, selama kuliah pendidikan saya bekerja di perusahaan selama 7 tahun untuk kebutuhan kuliah saya. Selesai kuliah saya langsung menyebarkan lamaran ke sekolah-sekolah untuk mengejar cita2 saya. Enam bulan berikutnya saya di terima di sekolah yang PASTI kita tahu gaji guru seperti apa? Mirip anda mencincang wortel. Pertama kali saya masuk, sungguh ironis. Kenapa guru-guru banyak mengkambinghitamkan anak-anak karena tidak mampu di pelajarannya. Sedikit sekali yang mencari kehebatan anak tersebut, tidak pernah bertanya pada diri sendiri “APAKAH METODE MENGAJAR SAYA YANG SALAH?” tapi kebanyakan menyalahkan “EMANG ANAK-ANAKNYA SEPERTI ITU, IQ MEREKA YA JONGKOK-JONGKOK” terus saya jadi bertaya “EMANG IQ GURUNYA BERAPA?”
Ohhh…jadi bapak ini hebat yah? Baru jadi guru 1 tahun sudah HEBAT mengkuliahi GURU-GURU senior yang mungkin umur dan pengalamannya lebih jauh terpaut. Baru BAU KENCUR sudah sotoy. Bukan maksud seperti itu ibu-ibu/bapak-bapak, saya hanya mengingatkan kembali cita-cita awal kita. Terus gimana dengan guru-guru yang emang bukan cita-cita awalnya menjadi guru? Kalau yang ini I DON’T CARE! Mau pahami silahkan mau cuekin, ya emang cara pikir dan pandang kita dari awal sudah berbeda.

Kita tahu Negara-negara maju menggaji gurunya sangat besar. Contohnya Singapura, gaji guru di sana sekitar Rp. 512jt/thn atau sekitar Rp.42jt/bln tertinggi di dunia. Negara Finlandia yang sistem pendidikannya di gadang-gadangkan Negara dengan pendidikan terbaik di dunia. Guru di gaji di sana  Rp.321jt/thn atau sekitar Rp.27jt/bln. Lalu saya pengen tanya sama guru-guru kita? MAMPUKAH KITA MENGAJAR DI SANA? Yang mampu unjuk jari? Paling mentok kebanyakan guru kita di sana adalah mengajar BAHASA INDONESIA. Lalu pernahkah? Kita mencari tahu, KENAPA GURU DI SANA GAJINYA BESAR-BESAR? Hayo ibu-ibu bapak-bapak, cobalah cari tahu. Jangan guru-guru kita hanya tahu pake INTERNET itu cuman pake buka FACEBOOK dan DONLOT RPP doang atau cuman NONTON YOUTUBE. Cari tahulah bagaimana cara mereka mengajar, bagaimana cara mereka memecahkan masalah murid-muridnya. Menjadi guru di Singapura, Amerika, Korea Selatan, Jepang, Jerman, Swiss, Belanda, Inggris, Spanyol, Perancis, Finlandia dll yang berani gaji gurunya di angka puluhan juta tidak lah mudah. Menjadi guru di sana harus memiliki akademis yang hampir sempurna, IQ mereka harus di atas rata-rata para Manager perusahaan-perusahaan. Banyak guru2 di sana yang terpaksa bekerja di perusahaan karena tidak mampu ilmu dalam mengajar. Bukan sebaliknya. Karena mereka harus memiliki ilmu dan kreatifitas yang kompleks. Gak cukup cuman ngerti dasar 1+1=2.

Mari ibu-ibu/bapak-bapak guru yang cita-cita awalnya emang menjadi GURU. Bukan mengajar. Karena semua orang bisa mengajar tapi tidak semua orang bisa menjadi GURU. Mari kita tingkatkan ilmu kita metode mengajar kita, tingkatkanlah IQ kita di atas rata-rata manager-manager bank/perusahaan. Isya Allah rezeki itu datang sesuai benih yang kita tanam, karena tujuan kita mulia yaitu "MENDIDIK MANUSIA". Yakinlah bukan kita yang mencari sekolahan yang bergaji besar, tapi akan banyak sekolah2an bergaji besar yang meminang kita untuk bergabung dengan mereka. Bahkan mungkin pemerintah juga akan mencari kita. Berarti kita sombong dong? Gak butuh sertifikasi? Kata siapa? Kita tetap butuh. Tapi anggaplah itu sebagai Bonus dari kerja keras kita. Bukan mengeluhkan pemerintah karena sistem sertifikasi yang menyulitkan kita.

Dan…Yang ibu-ibu/bapak-bapak guru yang cita-cita awalnya BUKAN menjadi GURU maka saya tidak ajak MARI MASUK….tapi MARI KELUAR….di luar sana banyak perusahaan-perusahaan yang mampu menggaji anda lebih besar. Dan saya rasa anda pasti mampu…

Saya mohon maaf jika ada kata-kata yang tidak berkenan di hati saudara-saudara. Saya tidak maksud mengkuliahi, bahkan saya di sini masih bau kencur, masih banyak belajar dan butuh bimbingan senior-senior yang sudah berpengalaman. Mohon bimbingannya…. \^_^/ *Fighting Guru! yeahh!* #koreanstyle :D xixixi
Comments
1 Comments

1 comments:

Unknown said...

Sy termasuk salah satu guru dadakan.. dahulu tak pernah terbesit dlm pikiran saya mau mnjd guru,, impian sy adalah wanita karir yg bkrja di kantor (pikiran wkt sd n smp) Tp saat sy mau lulus SMA dan pd saat itu ada tes SPMB sy malah bingung universitas mn yg mau sy daftar.. cr info sana sini ada yg ksh masukan ke sy sebagai seorang wanita yg nantinya akan menikah dan punya anak, sebaikny kuliah di bidang pendidikan sj. Kalaupun ingin bkrja waktuny fleksibel tdk sampai larut n msh bs mngabdi pd suami. Kl pun tidak ingin bkrja ilmu kuliahny bs dipakai untuk mendidik anak. Kata2 itulah yg akhirny mendorong sy ingin mnjd guru..
Gaji?? Sy rasa umum sekali jk bkrja hal yg dicari adalah uang. Sy tdk mnginginkan gaji yg sangat tinggi. Asal cukup n sesuai dng kinerja itu sdh cukup. Sy pernah bekerja dng gaji 2x lipat lbh besar dr gj saya mnj seorang guru. Tp kok saya ky gk punya duit trs. Cpt hbs. N susah bgt png nabung. Tp setelah sy mnjd seorang guru sy melihat sekeliling sy,, guru laki2 dsana bs hudup ko dng gj segitu, untuk mnghidupi keluarganya. knp sy dulu msh lajang 2x gaji kok gk cukup trs? Mkn itu yg nmny berkah... inssya Allah jika berkah mk Allah mncukupkan kebutuhan kita.
😊

Post a Comment

Makasih yah udah nyoret-nyoret di mari \^_^/. Minta duit dong ($_$). Maksudnya minta komen (o_O) xixixi

 
;